Kesehatan

3 Bahaya Konsumsi Daging Anjing, Bisa Mengancam Kesejahteraan Individu

Quantavillage.com – Polrestabes Semarang baru semata mengamankan sebuah truk yang digunakan mengangkut 200 lebih banyak ekor anjing yang dimaksud diduga tanpa dokumen resmi, Hari Sabtu (06/01).

Truk pembawa banyak ekor anjing itu diamankan ketika melintas masuk Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah. Dikabarkan, anjing-anjing itu akan dijagal ke warung makan di area Solo.

Sebagai informasi, Solo menjadi salah satu kota dengan tingkat konsumsi daging anjing yang dimaksud tinggi. Berdasar laporan Dog Meat Free Indonesia, pada tahun 2020 sebanyak 13,700 anjing dikonsumsi di area kota ini.

Terkait konsumsi daging anjing, perlu diketahui Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan menyebutkan bahwa daging anjing bukanlah termasuk hasil pangan.

Ilustrasi Anjing -Photo by Sasha Sashina on Unsplash
Ilustrasi Anjing -Photo by Sasha Sashina on Unsplash

Selain bukanlah termasuk item pangan, konsumsi daging anjing sebenarnya mempunyai banyak bahaya, antara lain:

1. Rabies

Salah satu bahaya dari makan daging anjing adalah adanya risiko penyebaran rabies. karena itu ketika penyembelihan, penjagal dapat dengan mudah terinfeksi rabies kemudian menyebarkan penyakit ke anjing lain kemudian manusia.

2. Infeksi bakteri

Ada sejumlah sekali bakteri yang dimaksud dapat menjangkit manusia dikarenakan konsumsi daging anjing, termasuk parasit Trichinellosis. Ini adalah adalah salah satu parasit yang mana dapat dengan mudah ditularkan dari anjing yang mana terinfeksi ke manusia.

Pada manusia, parasit Trichinellosis dapat menyebabkan peradangan pada pembuluh darah serta dapat berakibat fatal jikalau tidaklah segera diobati.

Selain itu, konsumsi daging anjing juga dapat memicu infeksi parasit seperti E.Coli107 serta salmonella.

Ilustrasi anjing (shutterstock)
Ilustrasi anjing (shutterstock)

3. Kolera

Melansir One Green Planet, sepanjang proses pengangkutan masal anjing untuk dipotong juga diolah menjadi makanan, bakteri Vibrio cholerae dikatakan mudah menyebar kemudian tumbuh biak.

Vibrio cholerae merupakan pemicu penyakit kolera, yang dimaksud dapat memicu diare cair yang dimaksud parah sehingga memicu dehidrasi. Jika tak mendapat perawatan segera, kondisi ini dapat berujung kematian.

(Sumber: Suara.com)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button